Astaghfirullah, Jutaan Kilogram Makanan Terbuang Percuma Selama Ramadhan

makanan-takjil

Ramadhan telah menjelang akhirnya, selama satu bulan penuh Ramadhan 1436 H bergulir membawa sejuta keberkahan dan kebaikan. Tidak Hanya berlimpah keberkahan, ramadhan serta identik dengan berlimpahnya makanan. banyak keluarga muslim di seluruh dunia menjadikan ramadhan yg adalah momentum untuk membelanjakan banyak uang hanya utk urusan makanan. Padahal esensi atau makna dari berpuasa di bulan ramadhan yaitu menjaga nafsu dan emosi dari beraneka perihal urusan dunia, termasuk urusan makanan bagi perut.

Karena terlalu boros dalam membelanjakan makanan, diperkirakan ramadhan tahun ini tetap serupa dengan tahun-tahun kepada awal mulanya, penghujung ramadhan diakhiri dengan kenyataan bahwa banyak makanan yang akhirnya terbuang sia-sia tak dgn terkonsumsi sama sekali.

Seperti yang dilansir oleh laman Saudi Gazette, setiap tahunnya di bulan ramadhan perputaran uang dari dan ke pembisnis makanan di arab saudi sudah di luar kendali, imbasnya jutaan kilogram makanan berubah menjadi limbah akibat tidak terkonsumsi.

Di negara Arab Saudi khususnya di dua Kota Makkah dan Madinah yang menjadi tujuan beribadah umat muslim diseluruh dunia, menjadi dua kota dengan limbah makanan paling tak sedikit. Mengapa demikian? Makkah dan Madinah setiap harinya menyediakan makanan buat berbuka puasa atau takjil free yang bahkan seringkali menjadi lahan perebutan bagi para pengusaha-pengusaha kaya Arab Saudi utk beramal. Namun makanan gratis yang disediakan itu teramat tidak sedikit yang akhirnya tidak termakan. Mubazir begitu saja. Padahal tujuan untuk menyediakan makanan berbuka puasa itu amat sangat mulia, memetik pahala dari kebaikan membahagiakan orang yang berbuka puasa.

beberapa pekan dahulu, Surat Berita Al Riyadh rilis data mengejutkan tentang fakta bahwa sedikitnya 12 juta ton makanan terbuang tiap hari di Kota Riyadh, Arab Saudi. Seandainya asumsi harga seporsi makanan merupakan 10 Riyal, maka masyarakat Saudi telah membuang 120 juta Riyal hanya utk makanan yang terbuang dalam sehari. Atau kalau dikalkulasi dalam setahun, maka warga Arab Saudi membuang 43,8 miliar Riyal atau setara bersama Rp. 155 triliun setiap tahunnya. Luar biasa!

bisa saja aspek serupa pula berlangsung di rumah-rumah keluarga muslim di Indonesia. Meski memang lah belum pernah ada riset mendalam yang memberikan gambaran kasar tentang estimasi makanan mubazir yang terbuang oleh warga Indonesia selagi ramadhan ini. Namun kalau dibayangkan dan direfleksikan ke diri sendiri, tradisi menimbun makanan yang berlebih dalam lemari pendingin, dan juga etika untuk membelanjakan makanan berlebih untuk menu berbuka puasa di rumah setidaknya telah memberikan kontribusi yang luar biasa kepada perilaku mubazir yang sia-sia. Naudzubillahi MinDzalik.

(CAL)

Sumber

Puji Syukur, Menteri Agama Memperkirakan Idul Fitri 1436 H Berlangsung Serentak

bulan-hilal

beberapa saat lalu, banyak beredar informasi di masyarakat yang menyatakan peluang bahwa 1 Syawal 1436 Hijriah akan jatuh di waktu yang tak sama. Seperti yang ketahuan, di Indonesia perbedaan penentuan tanggal 1 Syawal lebih tidak jarang memang berada dalam perbedaan. Elemen ini disebabkan lantaran sekian tidak sedikit ormas Islam di Indonesia bahkan pun pemerintah melalui Kementerian Agama memiliki trik yang tak mirip dalam memastikan awalan bulan Hijriah. Baik pemerintah maupun kelompok ormas Islam lain punya dalil tersendiri untuk tentukan kapan jatuhnya permulaan dan ujung bulan dalam kalender Hijriah.

Seperti yang dikutip laman Antaranews, Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Instansi Penerbangan & Antariksa Nasional) Prof Dr Thomas Djamaluddin menyatakan posisi bulan terhadap 16 Juli 2015 mustahil bisa dirukyat. Prof Djamaluddin menegaskan bahwa mustahil kepada 16 Juli esok hilal mampu tampak. Jelasnya kepada 16 Juli tinggi bulan di wilayah Indonesia bersama trik umum kurang dari tiga derajat, secara astronomi itu mustahil dapat dirukyat.

Padahal sejauh ini, Pemerintah melalui Kementerian Agama selalu menetapkan awalan bulan Ramadhan dan tanggal 1 Syawal dengan menggunakan metode rukyat. atau dijelaskan yang merupakan aktivitas mengamati dan menilik visibilitas hilal atau penampakan hilal. Hilal ialah tampilan bulan sabit (bulan baru) yang tampak pertama kali setelah terjadinya fenomena ijtimak (konjungsi).

secara umum, Rukyat akan dilakukan tanpa memanfaatkan media optik astronomis sama sekali (dgn mata telanjang) bersama syarat jikalau cuaca cerah. Hilal dapat di lihat setelah matahari terbenam. Dikarenakan intensitas cahaya hilal yang amat sangat redup dan sangat tipis, penglihatan hilal dapat sangat bergantung pada kondisi cuaca dan polusi cahaya di sekitar area penglihatan hilal. Seandainya hilal tampak, maka kepada disaat maghrib itu ditetapkan sebagai bulan baru dalam kalender hijriah. Namun bila hilal tak terlihat, maka awalan bulan ramadhan bakal ditetapkan sejak mulai maghrib hari berikutnya, digenapkan sbg 30 hari.

Tapi, beberapa diwaktu dahulu, pernyataan Thomas Djamaluddin tersebut disanggah oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Menteri Lukman memprediksi kemungkinan 1 Syawal akan jatuh di hari yang sama bersama beberapa pihak yang telah lebih dahulu menentukan 1 Syawal jatuh di hari Jumat, 17 Juli 2015. Hal ini berarti perayaan idul fitri sanggup berlangung serentak dengan total 29 hari Ramadhan.

Seperti yang dilansir dari laman Dream.co.id, Menteri Lukman menyatakan pada 16 Juli nanti atau sore di hari ke 29 ramadhan, bulan baru sudah memasuki ketinggain di atas 2 derajat. Artinya secara rukyah, bulan jejaka sesungguhnya sudah mampu nampak.

Tapi pernyataan Menteri Lukman itu belum dapat dibilang final, mengingat ketentuan Pemerintah dalam memastikan hari lebaran masihlah harus menunggu sidang isbat yang rencananya dapat digelar pada Kamis, 16 Juli 2015 esok. Metode rukyah yang dilakukan oleh pemerintah konsisten tetap merujuk terhadap macam mana pantauan hilal di sekian tidak sedikit tempat yang telah ditentukan.

Semoga lebaran tahun ini, kebersamaan umat muslim di Indonesia dalam memaknai 1 Syawal konsisten berlangsung bersama dalam suasana berjamaah dan kerukunan. Aamiin.(CAL)

Sumber

Innalillahi, Puluhan Warga Bangladesh Tewas Akibat Berebut Bantuan Baju Gratis

tragedi-kemiskinan-bangladesh

Kelihatannya, status negara miskin dengan ekonomi yang sulit berkembang masih melekat erat dalam status masyarakat Bangladesh. Kemiskinan dan ketidakberdayaan masyarakatnya tetap menjadi momok menakutkan bagi salah satu negara yang bertetangga dengan Provinsi Rakhine, Myanmar di sebelah timur dan India disebelah barat ini.

Seperti yang dilansir dari laman CNN, pekan lalu gambaran kemiskinan akut yang konsisten mendera di sebagian besar masyarakat Bangladesh tampak jelas dalam tragedi berdarah di Jumat pagi (10/7). Satu Buah acara amal di bulan ramadhan yang sengaja digelar utk menyambut persiapan idul fitri berakhir dgn tragis. Sedikitnya 23 orang berhenti dalam kondisi tewas menggenaskan akibat berebut sumbangan pakaian gratis.

Tragedi berdarah di Jumat pagi itu berawal disaat sekian banyak ratus warga miskin Bangladesh berebut masuk ke dalam lokasi acara amal yang digelar di sebuah kompleks pabrik permen rokok di wilayah utara Kota Mymensingh. Sekian Banyak Ratus warga yang memiliki antusiasme fantastis akhrnya berdesakkan hingga berjatuhan di satu buah gerbang kecil yang menjadi akses masuk satu-satunya ke acara amal tersebut. Berdasarkan laporan saksi mata, sekian banyak ratus warga miskin yang berambisi mendapatkan baju gratis tersebut telah berkumpul di luar pabrik bahkan sejak adzan subuh belum berkumandang.

Laman CNN menceritakan bahwa tayangan Televisi dari alat setempat sempat menayangkan sekilas macam mana rusuhnya insiden saling dorong-mendorong antara ibu, Bapak, dan anak-anak. Kelihatan jelas di area pintu gerbang kecil itu ada sobekan baju dan ratusan sendal yang robek juga ceceran darah menetes dimana-mana.

Menurut kepolisian setempat, sebagian besar korban tewas yang berjumlah 23 orang yaitu wanita miskin yang kurus dan tak berdaya ditengah himpitan sekian banyak ratus orang yang berebut memasuki halaman pabrik.

Menurut laporan akhir dari kepolisian, jumlah orang yang berkumpul di luar pabrik sejak disaat sahur bahkan mencapai lebih dari 1.500 orang. Seribu lebih masyarakat miskin Bangladesh itu sengaja datang di pagi buta lantaran tergiur oleh tawaran mendapatkan baju gratis buat perayaan lebaran 1436 H. Setelah pagar dibuka, banyaknya kurang lebih seribu lima ratus orang itu serta-merta bergegas berebut memasuki pagar, ada yang terinjak, tertindih, terhempas, bahkan berdarah-darah lantaran terhimpit oleh sekian banyak ratus orang.

Pemberian pakaian cuma-cuma yang tatkala bulan suci Ramadan telah menjadi adat bagi warga kelas atas Bangladesh. Namun, acara amal semacam ini selalu memicu desak-desakan warga miskin yang sering berujung maut.

Untuk ketahuan, Bangladesh adalah salah satu negara yang dicap oleh Bank Dunia juga sebagai negara dgn status kurang berkembang. Tingkat bayaran di Bangladesh termasuk juga serta dalam type menengah ke bawah. Kasus kemiskinan yang amat sangat mudah ditemui di Bangaladesh membuat ribuan warganya setiap tahunnya melarikan diri yang merupakan pengungsi tidak dengan izin, bergabung bersama pengungsi dari Rohingya dalam perjalanan melintasi Teluk Bengal dan berhenti menjadi komoditas perdagangan manusia tidak dengan izin lintas negara.

(CAL)

Sumber

Luar Biasa! Lebih dari 200 Juta Penduduk Indonesia Terpapar Ancaman Bencana

bencana-indonesia

Tak dapat dielak, bahwa Indonesia memang nyata adalah negeri rawan bencana. Hampir semua jenis dan besaran bencana alam pernah mengguncang Indonesia. Perpaduan apik antara komposisi kekayaan laut, tanah, air, dan udara negeri ini di satu sisi memang membawa keberkahan luar biasa, namun di sisi lain, hamparan kekayaan alam itu pun membawa ancaman bencana alam. Bahkan dalam banyak budaya di Indonesia, penanggulangan bencana telah mencapai bagian dari nilai budaya lokal yang telah turun temurun di lestarikan.

Pekan lalu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana merilis fakta tentang potensi kebencanaan di Indonesia, seperti yang dilansir dari laman CNN Indonesia, BNPB menyatakan lebih dari 200 juta penduduk Indonesia terpapar bencana. Artinya hampir 90% populasi masyarakat Indonesia berada dalam paparan ancaman bencana yang besar.

Berikut adalah fakta tentang paparan bencana bagi sebagian besar populasi masyarakat Indonesia.

  1. Sebanyak 148,4 juta penduduk Indonesia terpapar ancaman gempa

Panjangnya garis patahan lempeng bumi yang menjajar dari ujung barat Sumatera hingga batas antara Papua dan Maluku telah menyebabkan 148,4 juta penduduk Indonesia hidup di atas tanah yang rawan paparan bencana gempa. Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara hingga Papua merupakan wilayah yang menjadi batasan antara lempeng-lempeng besar dunia. Lempeng yang terus bergerak setiap tahunnya, menyimpan energi besar yang dapat terlepas kapanpun.

  1. Sekitar 4,2 juta jiwa Penduduk Indonesia yang terpapar bencana tsunami.

Lebih dari 4 juta penduduk yang berada di pesisir pantai Indonesia rawan terhadap bencana tsunami. Mulai dari tsunami sedang dengan tinggi gelombang mencapai tiga meter hingga tsunami besar seperti bencana dahsyat tsunami Aceh satu dekade silam. Rata-rata wilayah pantai barat Sumatera, wilayah pesisir Selatan Jawa, Sepanjang Pulau Nusa Tenggara, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah, Maluku hingga Papua pernah punya catatan kebencanan berupa hempasan tsunami akibat perubahan bentuk dasar laut.

  1. Ada 127 gunung api aktif yang mengancam 3,9 juta jiwa dari bencana gunung meletus

Karena posisi Indonesia yang merupakan bagian dari lempeng bumi Eurasia dan Australia serta lempeng Pasifik, Indonesia merupakan negara yang berada persis di jalur cincin api (ring of fire). Ratusan gunung berapi aktif membawa ancaman terhadap bencana gunung meletus.

  1. Untuk bencana lainnya seperti banjir mengancam 63,7 juta jiwa, longsor mengancam 4,9 juta jiwa, serta gelombang ekstrem dan abrasi mengancam 11,1 juta jiwa.

Selain tiga bencana dahsyat gempa, tsunami, dan gunung meletus. Sekitar 80 juta lebih penduduk Indonesia pun terancam oleh paparan bencana minor namun tetap mematikan yaitu banjir, tanah longsor, dan gelombang ekstrim serta abrasi.

Itulah fakta tentang angka-angka jumlah masyarakat yang terpapar bencana di Indonesia. Menjadi tanggung jawab seluruh stakeholder terkait untuk memetakan dan memberikan usaha maksimal dalam penanggulangan dan penanganan bencana. Bencana alam memang tak dapat dicegah, namun segala potensi dan dampaknya setidaknya dapat diminimalisir sekecil mungkin. (CAL)

Sumber Sumber

Kasus Rohingya: Indonesia Harus Lindungi Rohingya lewat Jalur Diplomasi

pengungsi-rohingya

Memasuki pertengahan bulan Juli, terhitung sudah lebih dua bulan pengungsi Rohingya berada dalam lindungan husus masyarakat Aceh. Tragedi kemanusiaan Rohingya memang bukan urusan sepele, meskipun saat ini ribuan pengungsi Rohingya di Aceh sudah berada dalam kebahagiaan sempurna setelah berhasil menikmati indahnya keberkahan ramadhan bersama dgn umat muslim lain di beberapa lokasi pengungsian Kabupaten Aceh Utara.

kini memang lah Hanya tinggal menunggu hingga peresmian bangunan megah berwujud Integrated Community Shelter (ICS) hasil donasi penuh masyarakat Indonesia dan Aksi Cepat Tanggap. Setelah ICS resmi digunakan juga sebagai penampungan Rohingya, maka perjuangan pertama untuk menyambut dan mempberikan pelayanan paling baik bagi tamu, sekian banyak orang pengungsi Rohingya pun tuntas di tahap pertama.

Tahap berikutnya akan jauh lebih sulit. Dua ribuan lebih pengungsi Rohingya di Aceh hanyalah segelintir dari sekian banyak ratus ribu orang Rohingya yang tetap berada di tanah Arakan, Myanmar. Tak Sedikit pihak mendesak biar pemerintah Indonesia mengusahakan jalur diplomasi ke Dewan HAM Persatuan Bangsa-bangsa untuk melindungi Rohingya dan meredakan konflik komunal antara Myanmar dan Rohingya.

Seandainya memang business jalur diplomasi berhasil diusahakan bersama trik perlahan oleh Indonesia, maka bakal mengakses era demokrasi baru dan menghormati hak dasar penduduk negara di kawasan ASEAN. Tak Cuma jalur diplomasi, pemerintah Indonesia juga diharapkan buat sejak mulai sejak menilik kembali piagam Konvensi Internasional PBB Thn 1951 tentang status Pengungsi. Apabila Indonesia mau meratifikasi piagam berkaitan status pengungsi, nantinya Pemerintah Indonesia memiliki kewenangan hukum untuk melindungi pengungsi korban penindasan dan diskriminasi dari negara lain yang singgah di negara ini.

Seperti yang dilansir dari laman CNN Indonesia, Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Maneger Nasution mengungkapkan nilai untung rugi jika Indonesia mau meratifikasi ulang atau menandatangani konvensi Pengungsi PBB thn 1951.

Poin Mula-mula, Indonesia dapat di lihat yang merupakan negara yang menggerakkan kolaborasi kemanusiaan masyarakatnya buat peduli pada pengungsi. sampai kini, pandangan dunia internasional terhadap mayoritas muslim Indonesia terus sekadar yg yaitu agama mayoritas semata. Belum ada pandangan luas yang memiliki anggapan mayoritas muslim Indonesia yaitu muslim yang kuat, yang peduli terhadap kemanusiaan global.

Poin kedua, seandainya Indonesia masih enggan utk menandatangani konvensi pengungsi PBB, maka ada bisa saja Indonesia pun yang merupakan negara yang berada satu kawasan bersama Myanmar dibawah bendera ASEAN bisa disalahkan oleh negara-negara lain. Ratifikasi atas konvensi tersebut akan menekan kita utk melakukan upaya perlindungan kepada seluruhnya pengungsi yang singgah di negara ini.

Indonesia yaitu negara kepulauan yang luas, apabila dilihat secara simpel, sama sekali tidak mau menyulitkan Indonesia jikalau bersedia untuk menampung para pengungsi yang meminta perlindungan ke negara ini. ada tidak sedikit kekayaan alam di negara ini yang bakal dipakai bersama sbg ruang berlindung dalam jangka ketika lama bagi para pengungsi yang lari diskriminasi dan penindasan macam pengungsi Rohingya.(CAL)

Sumber

Melihat Potret Kehidupan Masyarakat Perbatasan di Tepian Negeri

tepian-negeri

Jikalau kita masih mempunyai anggapan bahwa warga Indonesia itu hanya suku Jawa, Suku Bali, suku Batak, Suku Dayak, dan Suku Makassar saja bisa saja saja kita masihlah kurang jauh dalam berjalan. Kurang dalam memaknai negeri ini dgn ribuan perbedaan dan kemajemukan budayanya. Indonesia adalah negeri kepulauan dgn total tujuh belas ribu pulau, Indonesia serta tercatat oleh UNESCO yg yakni negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Sebagian akbar garis pantai itu berada di tepian negeri. sebuah kekayaan alam yang menjadi hak milik masyarakat perbatasan.

hingga sekarang cara sudah amat sangat akrab dengan kehidupan khas adat perkotaan, bersama segala kemajuan internet, listrik 24 jam berdaya tak terhingga, saluran fasilitas yang begitu komplit hingga alat infrastruktur yang terhampar dalam kondisi amat sangat patut.

Tapi pernahkah terbayang olehmu tentang kehidupan saudara-saudara satu bangsa yang berada di tepian negeri? Masyarakat perbatasan yang berada di kecamatan paling ujung Nusantara?

Berikut yaitu potret nyata berkenaan kehidupan mereka, warga perbatasan. Segelintir saudara sebangsa yang rela hidup di tepian negeri. Menjaga tanah leluhur mereka walaupun dengan segala keterbatasan.

1. Jangan harap ada infrastruktur yang apik di tepian negeri
Sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa kondisi wilayah di garis batas Indonesia teramat teramat memprihatinkan. Walaupun paling tidak jarang disebut juga sebagai teras negeri yang seharusnya menjadi garda depan bagi negara-negara yang bersinggungan di perbatasan, tapi nyatanya kondisi infrastruktur di kawasan tepian negeri sama sekali tak mampu dibilang pantas. Sekolah yang apik, akses jalan yang baik, sanitasi yang bersih, hingga ramainya aktivitas perdagangan di pasar adalah elemen yang fana bagi mereka penduduk perbatasan.

2. Akses transportasi tersedia 24 jam? Satu minggu sekali saja sudah beruntung
Bagi mereka masyarakat perbatasan di tepian negeri, akses transportasi yang tersedia 24 jam yakni angan-angan yang mungkin saja tak mau kemungkinan terwujud. Kemungkinannya hanya ada dua : Barangkali pertama, seandainya wilayah tepian negeri berada di daratan, maka sangat jarang transportasi umum sanggup mengantar sampai ke pintu gerbang desa, kalaupun ada mungkin saja hanya ojek motor yang melewati lautan lumpur seperti yang ada di kecamatan perbatasan antara Malaysia dan Indonesia di Entikong. Mungkin Saja kedua, kalau wilayah tepian negeri berada di Pulau kecil ditengah luasnya Samudera seperti di Kepulauan Riau, Kepulauan Maluku, Kepulauan Talaud, dan Kepulauan Timor, maka akses transportasi kapal laut hanya tersedia paling minim selama satu minggu sekali. Itu pun apabila ombak sedang kalem, bila laut berubah ganas, maka penduduk perbatasan harus siap bersama stok makanan yang menipis ataupun aktivitas perdagangan yang terhambat sebab ga ada kapal merapat ke dermaga pulau kecil mereka.

3. Bagi warga perbatasan, bisa untuk ber-sms saja sudah amat sangat beruntung.
Kasus yang terus saja berlangsung di wilayah tepian negeri merupakan minimnya akses sinyal telepon genggam masuk ke wilayah terpencil mereka. Jangan Sampai harap mampu menerapkan gaya hidup 24 jam membuka internet seperti di kota-kota gede di Indonesia, bakal mengirimkan sms saja yakni faktor yang amat berharga bagi mereka. Sinyal telekomunikasi yaitu sesuatu yang mahal di tepian negeri. Sulitnya terhubung bersama dunia luar lantaran ketiadaan sinyal telpon genggam semakin mengucilkan hidup mereka dalam pesatnya kemajuan kota.

(CAL)

Sumber

Ini Fakta tentang Akibat dari Bencana Letusan Gunung Raung

bencana-gunung-raung

Menjelang 3 hari pasca perayaan agung lebaran 1 Syawal 1436 H. Gunung Raung terus memuntahkan isi dapur magmanya. Bencana letusan Gunung Raung belum bakal dikatakan mereda. Bahkan hingga malam tadi menurut pantauan di pos pengamatan, Gunung Raung masihlah melontarkan aliran lava dan abu vulkanik ke udara. Lontaran abu vulkanik ke udara bahkan mencapai puncaknya 1 hingga 3 kilo meter ke udara.

Letusan Gunung Raung yakni kategori letusan strombolian. Ciri-ciri letusan strombolian yaitu letusannya kecil tetapi terus-menerus mengeluarkan material pijar. Sewaktu ini letusan Gunung Raung sanggup diprediksi melalui bermacam macam tanda-tanda aktivitas permulaan yang yaitu keluarnya cahaya api, tingginya kegempaan, suara gemuruh, dan adanya embusan asap. Cahaya api dan embusan asap yang kelihatan diperkirakan adalah lontaran material pijar.

Sejak satu pekan dahulu, bencana letusan Gunung Raung telah menyebabkan banyak kerugian, terutama kerugian di sektor materi dan transportasi. Walaupun begitu, hingga artikel ini diturunkan, bencana letusan Gunung Raung belum sampai menyebabkan angka korban jiwa sedikitpun.

Berikut yakni fakta yang tercatat terjadi akibat dampak bencana letusan Gunung Raung.

Bandara Ngurah Rai ditutup,, 414 Penerbangan Batal dan 39.715 calon penumpang telantar

Menurut data yang dirilis PT Angkasa Pura I (Persero) seperti yang dilansir oleh laman CNN melaporkan bahwa ada 421 penerbangan dari dan menuju Bali yang dibatalkan akibat ditutupnya Bandara Ngurah Rai sewaktu empat hari terakhir. Akibat dari ditutupnya bandara, jumlah total penumpang yang tidak terangkut tatkala penutupan bandara Ngurah mencapai 39.715 orang. Penutupan bandara Ngurah Rai terpaksa dilakukan mengingat laporan volcanic ash atau tiupan angin abu vulkanik yang mengarah ke Bali menutupi setinggi lebih kurang 1 km di atas bandara Ngurah Rai. Abu vulkanik dapat sangat berbahaya bagi penerbangan, sebab abu vulkanik akan menyebabkan mesin pesawat mati dgn kiat tiba-tiba

Akibat bencana erupsi raung, Wisata Bali Kehilangan Rp 16 Miliar per Hari

Erupsi Gunung Raung memang tak membawa dampak serta-merta pada masyarakat yang tinggal di wilayah seputar gunung, namun akibat penutupan bandara Ngurah Rai selagi beberapa hari telah membuat hilangnya potensi pernyataan belasan milyar Rupiah. Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) seperti yang dilansir oleh laman CNN menyebut penutupan Bandara Ngurah Rai telah menghilangkan potensi pendapatan pariwisata Pulau Dewata sekitar US$ 1,2 juta atau hampir setara Rp. 16 miliar per hari. Angka estimasi itu berasal dari asumsi umumnya kunjungan wisatawan ke Bali yang berjumlah kira kira 8 ribu turis, dgn umumnya belanja US$ 150 turis per harinya.

Hujan Abu dan Pasir Gunung Raung seketika mengguyur wilayah Banyuwangi

Pas bersama prediksi awal bahwa tiupan angin yang mengarah dari barat ke timur telah meniupkan abu vulkanik akibat erupsi letusan Gunung Raung ke arah timur dan tenggara, adalah menuju ke Banyuwangi dan Bali. Menurut laporan dari Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana, hujan pasir telah sampai di pos pengamatan gunung api yang ada di Banyuwangi. Tak Hanya itu, berjalan pun hujan abu tidak tebal di beberapa wilayah Banyuwangi, diantaranya Kecamatan Wongsorejo, Kecamatan Kalipuro, dan Kecamatan Licin. Tiga daerah yang berpotensi mengalami risiko letusan gunung api Raung yakni Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember. Jumlah jiwa yang terancam mencapai sekitar 139. 382 jiwa. masing-masing sebanyak 115.878 jiwa di Banyuwangi, 1.836 di Bondowoso, dan 21.668 di Jember. (CAL)

Sumber

Rebut Malam Ganjil Terakhir, ini Pertanda Datangnya Lailatul Qadar

lailatul-qadr

Masihkah Anda dalam jalur yang cocok dalam memburu malam Lailatul Qadar? Keutamaan tengah tengah malam Lailatul Qadar jelas tak layak bila diabaikan apalagi disepelekan. malam Lailatul Qadar yaitu klimaks dari keseluruhan keutamaan dalam bulan ramadhan. Memburu Lailatul Qadar ialah perjuangan yang bernilai 1000 bulan. Tak Sedikit orang yang menginginkan mampu memburu kebaikan dan ladang pahala ditengah tengah malam Lailatul Qadar ini.

Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Lailatul Qadar memang lah nyata maknanya tambah baik dari kebaikan di seribu bulan. Allah telah menjanjikan terkabulnya doa dan terhapusnya rentetan doa yang telah dilakukan di waktu-waktu silam. Namun dibalik seluruhnya keberkahan Lailatul Qadar itu, Allah tak menegaskan sama sekali ditengah tengah malam ke berapa bulan ramadhan dapat diturunkan keberkahan Lailatul Qadar. Allah membiarkan imajinasi dan perkiraan masing-masing HambaNya utk memburu Lailatul Qadar bersama hati yang tulus dan ikhlas. Melalui Rasulullah, Allah hanya memberikan beberapa tanda-tanda alam yang bisa dirasa dan diamati berkenaan tanda-tanda munculnya Lailatul Qadar. Berikut yakni tanda-tandanya :

1. Udara berhembus dalam suasana pagi yang slow.
Satu tanda alam yang cukup mudah buat dirasakan ditengah tengah malam Lailatul Qadar merupakan suasana pagi yang slow. Dalam satu buah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas mengatakan : “Lailatul Qadr adalah tengah tengah malam tentram dan santai, tidak terlalu panas dan tidak pun terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.”

2. Matahari esok paginya bersinar cerah namun tidak panas
Tanda selanjutnya dari tengah tengah malam Lailatul Qadar adalah sinar matahari yang bersinar cerah di keesokan harinya namun kadar panasnya lemah, tidak panas cenderung teduh. Ubay Tubuh Intelijen Negeri Ka’ab mengisahkan Nabi pernah bersabda : “Keesokan hari malam Lailatul Qadr matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan.”

3. Tengah Tengah Malam ganjil di Lailatul Qadar berada dalam kondisi udara yang slow
Ini menjadi tanda-tanda yang paling gampang dirasa, seusai maghrib dan memasuki tengah tengah malam ganjl di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, suasana langit Lailatul Qadar berada dalam ketenangan maksimal. Langit tidak berawan, udara terasa sangat sejuk, tidak panas dan pula tidak dingin. Al-Quran secara jelas menggambarkan perihal ini yang menyatakan bahwa Lailatul Qadar ialah malam yang penuh ketenangan.

“Lailatul Qadr merupakan tengah tengah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar kepada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan).” (HR. At-Thobroni)

4. Tengah Tengah Malam Lailatul Qadar ada di hari ganjil
Tanda paling nyata dari malam Lailatul Qadar adalah tengah tengah malam keutamaan itu hadir di sepertiga terakhir di bulan Ramadhan ditengah tengah malam ganjil. Antara tengah tengah malam ke 21, 23, 25, dan 27. Tengah Tengah Malam ini yaitu tengah tengah malam ke 27, kesempatan terakhir dalam malam Lailatul Qadar. Semoga kita betul-betul merasakan dan memetik keutamaan dari Lailatul Qadar. “Rasulullah ShallAllahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan beliau bersabda : “Carilah tengah tengah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” (HR : Bukhari dan Muslim).

(CAL)

Sumber