Respons Aksi Cepat Tanggap untuk Banjir Aceh Desember 2015

banjiraceh

Aceh, menjelang akhir th 2015 ini nama provinsi paling barat di Indonesia ini kembali disebut oleh sebagian kecil media. Kali ini bukan mengenai info gembira, Aceh membawa berita keprihatinan yang pass dalam. Derasnya hujan yang semakin tak terkendali, ditambah bersama kerusakan alam yang makin tak terkendali membawa air bah besar meluap dari sungai. Mengubah pemukiman masyarakat menjadi sungai deras. Membanjiri ribuan rumah.

Banjir Tahunan yang melanda Aceh tahun ini tergolong begitu memprihatinkan. Sekian Tidak Sedikit Kabupaten padat masyarakat tak luput dari rendaman banjir hanya dalam jangka waktu 2 sampai 3 hari. Berturut banjir terjadi di berbagai macam wilayah Aceh. Justru diwaktu tak sedikit sarana hanya membicarakan mengenai persiapan banjir Jakarta, banjir bandang yang merendam Aceh malah luput dari info fasilitas.

Sejak Mulai Sejak dari wilayah Aceh Singkil dengan empat kecamatannya, Tangse Kabupaten Pidie, Beureunun Kabupaten Pidie, dahulu Aceh Barat, Aceh Selatan serta Nagan Raya, tak luput dari terjangan banjir.

Hingga tulisan ini diturunkan, banjir tahunan di Aceh thn 2015 ini telah menelan 2 korban Jiwa, seorang dari masyarakat Beurenun dan satu orang yg lain penduduk Aceh Selatan.
Tak Cuma korban jiwa, tentu masyarakat terdampak juga mengalami kerugian yang banyak, baik kerugian harta benda maupun hancurnya perkebunan dan persawahan yang tidak sukses panen akibat diterjang banjir.

Melihat kondisi tersebut, kala tak sedikit masyarakat Indonesia yang memalingkan wajahnya bersama isu lain di Ibukota Jakarta, Aksi Serentak Tanggap (ACT) tak tinggal diam melihat kondisi yang melanda warga Aceh kali ini.

Aksi Segera Tanggap dalam hitungan detik segera bergegas menerjunkan Tim emergency Banjir mulai dari Aceh Singkil , Aceh Pidie, Aceh Barat dan Aceh Selatan, kecuali Nagan Raya yang masih masihlah diupayakan utk ditembus lantaran medannya yang cukup berat.

Merespon banjir Aceh itu sejak 6 Desember silam, ACT sudah rutin mendistribusikan bantuan logistik utk warga di Gampong, Kabupaten Pidie. Pendistribusian bantuan yang dipusatkan di ruangan ibadah kampung Tiba itu pula dihadiri anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Dapil 1 Aceh, Nasir Djamir. Dalam kesempatan itu Nasir mengapresasi ketanggapan ACT, khususnya kali ini dikala Aceh dilanda banjir. Tidak Hanya memberi bantuan pangan berupa beras, minyak goreng dan sembako yg lain, Tim juga turut bahu-membahu dgn warga membersihkan rumah-rumah yang terendam.

Muharram salah satu orang masyarakat Tangse Aceh Pidie yang pula ikut menjadi relawan ACT mengucapkan terimaksih pada ACT lantaran telah membantu warga Tangse. “Semoga menjadi amal paling baik dari para donatur dan amal amal paling baik untuk relawan ACT yang menyalurkan bantuan,” menurutnya.

Menurut Kusmayadi, Manajer Disaster Ermergency & Response Management/DERM – ACT dalam kondisi siaga banjir thn ini ACT telah menyiapkan tim relawan terbaik utk diturunkan ke pusat banjir di semua Indonesia. “Seperti disaat banjir yang melanda Aceh, di sana ada Zulkarnen, Rauzi Haristia dan Mustafa Tiba yang sudah amat sangat berpengalaman dalam menunjang musibah banjir. Kita harapkan semua tim relawan ACT masihlah siaga bencana,” tutup Kus. (act.id)

img : antaranews
sumber

Perkiraan Banjir Jakarta Terjadi di Bulan Januari 2016

perkiraan-banjir

Banjir Jakarta setiap tahunya memang lah selalu menjadi perbincangan hangat. Sebabnya satu, Ibukota Jakarta masih belum menemukan solusi yang benar benar tepat untuk mengatasi banjir supaya tidak sampai terulang kembali. Namun kalau dilihat lagi dari catatan sejarahnya, banjir Jakarta bukan terjadi hanya dalam dalam hitungan bebrerapa tahun belakangan ini. Banjir Jakarta bukanlah perulangan yang baru saja terjadi dalam hitunggan 10 tahun ke belakang, atau belasan tahun ke belakang.

Pada kenyataannya banjir Jakarta yakni satu buah sejarah yang terus berulang. Sejak tahun 1800-an atau saat pemerintah kolonial Belanda masih menjadi pemegang kendali Kota Batavia (Jakarta tempo dulu), nyatanya banjir sudah rutin menggenangi Jakarta. Artinya jikalau di lihat ke belakang, banjir Jakarta sudah ada sejak ratusan tahun lalu!

Lantas, menjelang puncak dari musim hujan tahun 2015-2016 ini, publik Jakarta banyak yang bertanya-tanya, kapan sesungguhnya banjir di tahun 2015 dan tahun 2016 ini dapat terulang kembali di Ibukota Jakarta?

Jawaban dan prediksi ilmiahnya belum lama ini dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana).

Perkiraan dari Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana menggarisbawahi bahwa banjir Jakarta diperkirakan akan terjadi terhadap kurang lebih pekan ke3 bulan Januari tahun 2016.

Prediksi dari Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana ini bukan didapat dari perhitungan asal, Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana memprediksi banjir Jakarta berdasarkan barangkali puncak masa hujan di sekitar jawa barat dan kawasan kurang lebih Jakarta lainnya.

Kala memasuki puncak masa hujan, seperti yang terjadi pada tahun-tahun dahulu, debit air limpahan air hujan yang mengalir deras dari Bogor, Depok dan wilayah hulu lainnya tak akan terbendung lagi waktu sudah sampai di Jakarta. Akhirnya apa yang sering disebut sebagai banjir kiriman serta akan datang. Air akan meluap menjadi banjir. Entah separah apa puncak dari banjir Jakarta di th 2015-2016 nanti.

Dari prediksi tersebut, Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana menegaskan terhadap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahwa status siaga bencana harus sesegara mungkin saja ditetapkan. Siaga bencana banjir Jakarta akan semakin menambah waspada warga Jakarta yang paling berpotensi terdampak banjir.

Dari laman Kompas.com dikutip, Kepala Pusat Data Berita dan Humas Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menuliskan perkiraan banjir di Jakarta pada pekan ketiga Januari 2016 nanti sanggup melanda sedikitnya 135 kelurahan, 37 kecamatan dan 634 RW. selain itu, sebanyak 276.999 jiwa diperkirakan dapat terdampak secara serta-merta.

Jumlah itu didapat berdasarkan asumsi dan perhitungan kasar yang dilakukan oleh Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana, melihat dari catatan kebencanaan banjir Jakarta tahun-tahun kepada awal mulanya.

sumber